Kamis, 09 April 2009

MANAJEMEN STRATEGI

PROSES MANAJEMEN STRATEGIK


A. Strategi dan Strategik

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” (stratos =militer dan ag = memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Definisi tersebut juga dikemukakan oleh seorang ahli bernama Clauswitz. Maka tidak mengherankan apabila istilah strategi sering digunakan dalam kancah peperangan. Apabila istilah strategi digunakan pertama kali dalam dunia militer.

Secara umum, kita mendefinisikan strategi sebagai suatu cara mencapai tujuan.

Menurut Karl von Clausewitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang. Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan (http://www.investorwords.com). Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan (George Steiner, Strategic Planning, 1979, Free Press).
Henry Mintzberg dalam bukunya yang berjudul The Rise and Fall of Strategic Planning (1994) mengatakan bahwa kata strategi dapat digunakan dalam berbagai cara atau situasi.
1. Strategy is a plan, a how, a means of getting from here to there
2. Strategy is a pattern in actions over time
3. Strategy is position; that is; reflects decisions to offer particular products or services in particular markets.
4. Strategy is perspective, that is, vision and direction.

Michael Porter dalam artikelnya yang berjudul Competitive Strategy dalam Harvard Business Review, 1996, mengatakan bahwa strategi adalah sekumpulan tindakan atau aktivitas yang berbeda untuk menghantarkan nilai yang unik. Sedangkan Thompson dan Strikcland (2001) mengatakan strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas yang penuh daya saing serta pendekatan-pendekatan bisnis untuk mencapai kinerja yang memuaskan (sesuai target).


Kata strategik merupakan kata sifat yang menjelaskan implementasi strategi. Menurut kamus Oxford edisi Learner (2003) strategik berarti menjalankan strategi dengan perencaan, target waktu, dan tujuan yang jelas.
Mungkin akan lebih mudah kita memahami konsep strategik dari pendapat Kenichi Ohmae (1982, The Mind of The Strategist, Business Planning for Competitive Advantage, Penquin Book). Menurut Ohmae, berpikir strategik akan menghasilkan penyelesaian yang lebih kreatif dan berbeda bentuknya daripada berpikir secara mekanik dan intuisi.

B. Sejarah Manajemen Strategik
Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui empat tahapan, yaitu:
1. Anggaran dan Kontrol Keuangan (1900 an)
2. Perencanaan Jangka Panjang (dari 1950 an)
3. Perencanaan Strategik Perusahaan (dari 1960 an)
4. Manajemen Strategik (dari medio 1970 an)

C. Arti Manajemen Strategik
 suatu seni dan ilmu pembuatan (formulasi), penerapan (impelemntasi) dan evaluasi keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan di masa yang akan datang. (Agustinus Sri W., 1987, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir Strategis, Binarupa Aksara)
 Proses penetapan tujuan organisasi, mengembangkan kebijakan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengalokasikan sumberdaya untuk implementasi rencana-rencana tersebut. (http://www.encyclopedian.com)

Karakteristik Manajemen Strategik
 Berorientasi masa depan
 Berhubungan dengan unit bisnis yang kompleks
 Kebutuhan dan kejelasan tugas sangat tinggi seiring perubahan yang terjadi
 Batas-batas tugas tidak jelas
 Proses yang dijalankan tidak terpisah dari aktivitas manajerial lainnya
 Ada target waktu yang jelas
 Memerlukan perhatian manajemen puncak

D. Proses Manajemen Strategik

1. Mendefinisikan kegiatan utama organisasi (core business), menetapkan visi dan misi organisasi
2. Menetapkan tujuan organisasi yang terukur
3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan
4. Mengimplementasikan dan mengeksekusi strategi
5. Melakukan evaluasi

Menetapkan Visi Strategik

Visi yang disusun harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah diartikulasikan, mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Mengapa visi harus strategik? Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan) akan menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan memiliki komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusan-keputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi strategik mampu merefleksikan aspirasi manajemen dan memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan perusahaan, menjawab pertanyaan “where we are going?”

Visi dapat disusun dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
 Bisnis apa yang kita jalankan saat ini?
 Bisnis apa yang ingin kita jalankan?
 Apa yang diinginkan pelanggan kita?
 Harapan apa yang dimiliki stakeholders
 Siapa yang akan menjadi pesaing kita di masa yang akan datang?
 Siapa partner kita (suplier/distributor)
 Bagaimana teknologi berpengaruh terhadap industri kita?
Menetapkan Misi Perusahaan
Misi merupakan pernyataan cara mencapai visi. Misi menjawab pertanyaan what we are doing? Misi perusahaan merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau maksud perusahaan. Misi harus fokus pada kebutuhan lingkungan terutama pelanggan. Misi menguraikan bidang produk, pasar, serta teknologi yang ditekankan perusahaan dan hal ini dilakukan sedemikian rupa hingga mencerminkan nilai dan prioritas para pengambil keputusan strategik perusahaan. Ringkasnya,misi harus mencerminkan keunikan atau keunggulan perusahaan.
8 hal yang perlu ada dalam misi
 Pelanggan
 Produk
 Pasar
 Teknologi yang digunakan
 Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas
 Konsep perusahaan
 Komitmen terhadap stakeholder



TUGAS!
1. Carilah contoh visi, misi,dan tujuan sebuah perusahaan!
2. Analisislah, apakah visi tersebut termasuk visi strategik atau tidak?
3. Apakah pernyataan misi mampu menjawab pertanyaan “bagaimana mencapai visi?”
4. Setelah selesai menyelesaikan nomor 1 – 3, tentukan visi, misi, dan tujuan Anda sendiri!




CONTOH VISI DAN MISI

PT TELKOM


Visi
To become a leading InfoCom player in the region
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
Misi
Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

PT SIDOMUNCUL


Visi:
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan

Misi:
• Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
• Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.
• Ikut mendorong pemerintah/instnais resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.



Menetapkan Tujuan
Misi perusahaan masih perlu diterjemahkan kedalam pernyataan-pernyataan yang lebih terukur kinerjanya, ini disebut dengan TUJUAN -- hasil atau outcome yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus meliputi dua kategori atau tipe., yaitu:





Prinsip-prinsip penyusunan tujuan:
 Suitable/cocok/sesuai
 Feasible/Layak
 Achievable/dapat dicapai
 Flexible/lentur
 Motivating/memotivasi
 Understandable/dapat dimengerti
 Linkage/terkait dengan misi
 Measurable/dapat diukur


Menyusun Strategi
Proses penyusunan strategi merupakan isu kritis mengenai bagaimana mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan finansial maupun tujuan strategik. Secara umum, kita mendefinisikan strategi sebagai suatu cara mencapai tujuan.
Strategi dapat bersifat hidden atau tersembunyi, tidak mudah diketahui pihak luar, bahkan orang dalam sekalipun, dapat pula bersifat open, terbuka, orang dapat dengan mudah menentukan strategi yang dilakukan suatu perusahaan. Strategi itu proaktif (intended and deliberate) tetapi sekaligus juga reaktif (adaptive).

Strategy-Making concerns HOW to
 Mencapai kedua macam tujuan
 Memenangkan persaingan
 Merespon perubahan industri dan persaingan
 Bertahan dari ancaman
 Menumbuhkan bisnis
 Mengelola fungsi-fungsi manajemen

Penyusunan strategi merupakan entrepreneurship exercise, yaitu aktivitas yang menuntut kemampuan kreator strategi untuk bisa menangkap peluang dan mengelola resiko. Seperti yang kita ketahui, lingkungan yang kita hadapi tidak selamanya stabil dan dapat diprediksi. Untuk saat ini, perubahannya bahkan cenderung fluktuatif dan sulit diprediksi. Semakin cepat perubahan lingkungan maka semakin kritis bagi manajer untuk bisa menjadi seorang entrepreneur, yaitu seseorang yang mampu memprediksikan kondisi dan menyesuaikan strategi untuk menghadapi perubahan tersebut.

Strategi dan Perencanaan Strategik
Menetapkan visi strategik, misi, tujuan dan menentukan strategi merupakan proses merencanakan masa depan perusahaan. Perencanaan tersebut meliputi kinerja perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, juga mengenai rencana aksi-aksi menghadapi pesaing.

E. Implementasi dan Eksekusi Strategi
Implementasi strategi berarti menempatkan strategi pada tujuan yang tepat. Perusahaan diharapkan jangan sampai keliru dalam mengimplementasikan strategi. Hal ini bisa saja terjadi meskipun tujuan telah ditetapkan di awal. Sementara eksekusi strategi harus memenuhi beberapa prinsip dibawah ini:
• membangun organisasi yang mampu menyelesaikan strategi dengan sukses
• alokasi sumberdaya perusahaan yang tepat dan sesuai (fit)
• menetapkan kebijakan dan SOP yang mendukung strategi
• memotivasi SDM, memodifikasi tugas-tugas, dan memperbaiki perilaku agar sesuai dengan persyaratan strategi yang dipilih
• mendesain struktur reward
• menciptakan budaya organisasi dan iklim kerja yang mendukung implementasi dan eksekusi strategi
• mengembangakan system informasi dan komunikasi yang mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
• menentukan best practices dan program-program perbaikan kontinyu (continuous improvement)
• mengembangkan kepemimpinan internal yang dapat mendorong kemajuan implementasi strategi
Siapa yang bertanggung jawab pada penyusunan 5 (lima) tugas manajemen strategik di atas?
 Chief Executive Officer (CEO) & Eksekutif Senior
 Manajer Unit Bisnis (Kepala Cabang/ GM Area)
 Manajer Fungsional

Bagaimana Strategi diciptakan atau disusun? Perusahaan dapat memilih satu dari tiga alternatif di bawah ini:
1. The Chief Architect Approach
2. The Delegation Approach
3. The Collaborative or Team Approach
4. The Corporate Intrapreneur Approach

F. Tingkatan Strategi
Strategi yang disusun dapat kita bedakan menjadi beberapa tingkatan tergantung pada jenis perusahaan yang melakukannya, apakah perusahaan tunggal (single business) atau perusahaan terdiversifikasi (diversified company).


























Strategi Korporat
Strategi yang dirumuskan untuk mencapai tujuan korporat atau bisnis secara keseluruhan mencakup bagaimana mengintegrasikan dan mengelola semua bisnis. Korporat bertanggung jawab membangun “value” dalam bisnisnya. Korporat bertanggung jawabpada portofolio bisnis, memastikan bahwa bisnis akan beroprasi dalam jangka panjang, dan memastikan setiap bisnis yang dimilikinya kompatibel satu sama lain.
Strategi korporat merupakan game plan keseluruhan dari perusahaan diversifikasi. Strategi ini menjadi payung atau pedoman strategi bagi seluruh unit bisnis yang dimiliki perusahaan diversifikasi. Penyusunan strategi korporat perlu mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
1. langkah-langkah untuk memantapkan posisi dan keunggulan masing-masing unit bisnis
2. langkah-langkah mempercepat tercapainya kinerja bisnis
3. menentukan cara untuk mencapai kesesuaian strategik (strategic fits) antar bisnis dengan korporat
4. menentukan prioritas investasi dan mendorong sumberdaya korporat untuk berdaya guna di bisnis yang paling atraktif dan menguntungkan.

Strategi Bisnis
Strategi level unit bisnis ini bisa berupa strategi di level anak perusahaan, divisi, lini produk, atau profit centre lain yang memiliki otonomi pengelolaan bisnisnya sendiri. Isu dalam strategi bisnis adalah bagaimana mengkoordinasikan fungsi-fungsi bisnis/manajemen untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Di level bisnis strategi yang diformulasikan akan berkaitan dengan posisi bisnis terhadap pesaing, bagaimana mengakomodasi perubahan tren pasar dan teknologi, dan upaya-upaya mempengaruhi persaingan melalui tindakan2 strategis sepeti integrasi vertikal, atau tindakan politis seperti lobi. Strategi generik Mc. Porter adalah contoh strategi bisnis

Strategi Fungsional
Strategi yang diformulasikan dan diimplementasikan di level fungsi manajemen dari tiap bisnis, seperti fungsi SDM, keuangan, operasional, dan pemasaran. Level ini menjadi pusat informasi manajemen strategi di level lebih atas yaitu bisnis dan korporat

Strategi Operasional
Strategi yang diformulasikan dan diimplementasikan di unit-unit operasional seperti penjualan, distribusi, penyimpanan, promosi, persediaan, penggajian dll

SWOT ANALISIS

1. TUJUAN MATERI
1. Peserta mampu memahami pengertian analisa SWOT serta penerapannya.
2. Peserta mampu memahami pengertian visi dan misi serta penerapannya.
3. Peserta mampu memahami keterkaitan antara analisa SWOT, visi dan misi dalam merumuskan, menjalankan maupun mengevaluasi sebuah organisasi atau program.

2. PENDAHULUAN
Jika anda ingin berhasil, jangan takut untuk berpikir besar tapi untuk itu mulailah bertindak berdasarkan tujuan. Sering kali kita sebagai manusia melewatkan hal-hal yang semestinya kita lakukan dan melakukan hal-hal yang mestinya kita lewatkan. Hal ini terjadi karena sebagian besar kita lupa untuk merumuskan tujuan dari setiap langkah yang kita ambil sehingga seringkali kita tersesat ditengah perjalanan dan hanya berputar-putar. Prinsip ini juga berlaku dalam organisasi. Untuk membangun sebuah organisasi ataupun menjalankannya dengan membuat program-program setiap organisasi harus merumuskan jati dirinya dan memetakan diri dan lingkungannya. Selalu dibutuhkan upaya untuk memusatkan konsentrasi organisasi pada satu atau beberapa bidang tertentu. Hal ini akan memudahkan organisasi untuk melihat apa yang diinginkannya, bagaimana cara mencapainya dan melakukan evaluasi sejauh manakah hal tersebut terlaksana.
Semua proses ini dapat kita sebut sebagai proses manajemen. Proses ini adalah proses yang holistik, melibatkan banyak sisi yang akan saling berinteraksi. Sebagai langkah awal dari proses ini langkah teknis yang dapat kita pelajari adalah bagaimana kita mampu memetakan masalah dengan sebuah metoda analisa tertentu dan metoda tersebut adalah analisa SWOT, yang disusul dengan perumusan bagian jati diri yaitu visi dan misi organisasi. Sebagai bagian dari sebuah proses yang holistik proses ini hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari proses manajemen selanjutnya yang akan dibahas dalam bagian lain dari diklat ini.

3. ANALISA SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang “cespleng” bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
2. W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan berkembang menjadi beberapa Sub komponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing sub komponen adalah pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 sub komponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 sub komponen dan seterusnya.

4. JENIS ANALISA SWOT
Terdapat dua model analisa SWOT yang umum digunakan dalam melakukan analisa situasi yaitu :
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).