Pengertian Ekonomi Manajerial
DEFINISI
EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial (managerial economics) yaitu aplikasi (penerapan) teori
ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu
organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling
efisien.
Masalah Keputusan Manajemen
Teori Ekonomi :
v Mikroekonomi
v Makroekonomi
Ekonomi Manajerial :
Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan untuk memecahkan masalah
keputusan manajerial
SOLUSI OPTIMUM UNTUK MASALAH KEPUTUSAN
Ilmu Keputusan :
v Matematika ekonomi
v Ekonometri (Statistika)
Ekonomi manajerial merujuk pada aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu
keputusan untuk menemukan solusi optimal dalam berbagai masalah kaputusan
manajerial.
Keterkaitan Dengan Teori Ekonomi
Dalam teori ekonomi terdapat dua macam teori mikroekonomi dan makroekonomi.
Mikroekonomi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara
individual sebagai unit pengambil keputusan seperti ; konsumen individu,
pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis didalam sistem perdagangan bebas.
Sedangkan makroekonomi sebaliknya yaitu ilmu yang membahas output, konsumsi,
pekerjaan, investasi, dan harga secara keseluruhan (agregat) di perekonomian.
Teori ekonomi memprediksi dan menjelaskan prilaku ekonomi yang menjadi faktor
penentu yang paling penting atas pengambilan keputusan.
Keterkaitan Dengan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan ekonometri
(statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan
untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu mencapai tujuannya dengan
cara yang paling efisien.
Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk
persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri
kemudian menerapkan peralatan ststistik (terutama analisis regresi)pada data
sunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan
digunakan untuk peramalan (forecasting).
Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa kuantitas yang diminta (Q)
untuk suatu komositas adalah fungsi yang tergantung pada harga komoditas
tersebut (P), pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditas lain yang
berhubungan yaitu; komoditas komplementer (Pc), dan substitusi (Ps). Bila
diasumsikan bahwa selera tidak berubah maka kita dapat mempostulatkan model
formal matematika sebagai beikut
Q = f(P, Y, Pc, Ps)
Dengan formula diatas kita dapat mengestimasi hubungan empirisnya (ekonometri)
yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan seberapa besar perubahan Q degan
adanya perubahan dalam P, Y, Pc, dan Ps untuk meramalkan permintaan di masa
yang akan datang untuk komoditas tersebut agar manajemen dapat mencapai maksud
dan tujuan perusahaan (maksimasi laba) dengan cara yang paling efisien.
Keterkaitan Dengan Berbagai Area Fungsional Ilmu Administrasi Bisnis
Area fungsional administrasi bisnis meliputi; akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen sumber daya manusia, dan produksi. Jadi ekonomi manajerial merupakan
pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang menggabungkan teori ekonomi, ilmu
pengambilan keputusan, dan area fungsional ilmu administrasi bisnis dan
membahas bagaimana ketiga hal tersebut berinteraksi satu sama lain pada saat
perusahaan berusaha mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu :
Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi.
Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.
Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi.
Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
Megimplementasikan keputusan tersebut.
TEORI PERUSAHAAN
Beberapa Alasan Adanya Perusahaan Dan Fungsinya
Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan
berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa untuk
dijual. Perusahan ada untuk menghemat biaya transaksi (transaction cost).
Perusahaan akan mencapai titik dimana biaya meyediakan pelayanan tambahan dari
dalam perusahaan untuk membeli pelayanan ini dari perusahaan lain. Sedangkan
fungsi perusahaan adalah untuk membeli sumber daya atau pun input berupa tenaga
kerja, modal, dan bahan mentah untuk diubah menjadi barang jadi atau jasa yang
akan dijual. Para pemilik sumber daya akan mendapat imbalan berupa balas jasa,
bunga, dan sewa yang selanjutnya digunakan untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi oleh perusahaan. Hal ini disebut siklus aktivitas ekonomi (Circular
Of Economics Activity).
Tujuan Dan Nilai Perusahaan
Maksud dan tujuan perusahan adalah memaksimumkan kekayaan atau nilai
sekarang dari keuntungan perusahaan di masa akan datang (Present Value Of
Profit The Firm). Keuntungan perusahaan dimasa depan harus didiskontokan ke
masa sekarang karena nilai satu dollar keuntungan dimasa depan lebih kecil dari
nilai satu dollar keuntungan saat ini.
Kendala - Kendala Dalam Operasi
Kendala membatasi besarnya kemungkinan atau kebebasan tindakan perusahaan dan
membatasi nilai perusahaan sampai ke tingkat yang lebih rendah dibanding apabila
tidak ada kendala. Beberapa kendala kendala yang dihadapi perusahaan sebagai
berikut :
v Terbatasnya ketersediaan input-input penting, seperti : perekrutan tenaga
ahli sebanyak mungkin dalam waktu singkat.
v Ketidakmampuan untuk memperoleh bahan mentah sebanyak yang diminta.
v Keterbatasan ruang pabrik, gudang, dan dana modal untuk suatu proyek atau
keperluan tertentu.
v Hukum mengenai upah minimum, standar kesehatan dan keselamatan, standar emisi
polusi, hukum dan peraturan yang melarang perusahaan melakukan praktik-praktik
bisnis yang tidak jujur (kecurangan).
SIFAT DAN FUNGSI LABA
Laba Bisnis dan Laba ekonomi
Laba bisnis (business profit) adalah penerimaan perusahaan dikurangi dengan
biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan. Biaya eksplisit ialah biaya
yang benar-benar dikeluarkan dari kantong perusahaan untuk membeli atau menyewa
input yang dibutuhkan dalam produksi (seperti; upah tenaga kerja, bunga atas
modal, sewa tanah dan gedung, dan pengeluaran untuk membeli bahan baku).
Laba Bisnis = Penerimaan - (Upah, Bunga, Sewa, Bahan baku)
Sedangkan Laba Ekonomi (economic profit) adalah penerimaan perusahaan dikurangi
dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit (biaya kesempatan)
ialah nilai input yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi
.
Laba Ekonomi = Penerimaan - ( Biaya eksplisit + Biaya implisit)
Laba bisnis berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, sedangkan laba ekonomi
berguna untuk mencapai keputusan investasi yang benar.
Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan melaporkan laba bisnis sebesar
$30.000 selama setahun, tetapi pengusaha dapat memperoleh $35.000 dengan
mengelola perusahaan lain dan $10.000 dengan meminjakan modalnya ke perusahaan
lain dengan resiko yang sama. Untuk ekonom, pengusaha ini sebenarnya mengalami
kerugian ekonomi sebesar $15.000 karena dari laba bisnis sebesar $30.000 dia
harus mengurangi biaya implisit atau biaya kesempatan $35.000 untuk upahnya dan
$10.000 untuk modalnya. Jadi laba bisnis sebesar $30.000 berhubungan dengan
kerugian ekonomi sebesar $15.000 setiap tahun.
Beberapa teori laba dalam berbagai industri sebagai berikut :
a.Teori Laba Dalam Menghadapi Resiko (Risk Bearing Theories Of Profit) yaitu
semakin tinggi hasil atau laba yang diharapkan dalam suatu usaha maka semakin
tinggi tingkat resiko yang harus dihadapi oleh usaha tersebut.
b.Teori Laba
Karena Gesekan (Frictional Theory Of Profit). Teori ini menekankan bahwa laba
timbul karena adanya gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang.
c.Teori Laba
Monopoli (Monopoly Theory Of Profit). Beberapa perusahaan dengan kekuasaan
monopolidapat membatasi output dan mengenakan harga tinggi dibandimnhkan pada
persaingan sempurna, dengan demikian menghasilkan laba.
d.Teori Laba
Inovasi (Innovation Theory Of Profit). Laba ekonomi merupakan imbalan dari
pengenalan inovasi yang berhasil.
e.Teori Laba
Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency Theory Of Profit). Bila rata-rata
perusahaan cenderung hany memperoleh hasil normal dari investasi jangka
panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata-rata akan memperoleh hasil dan
laba ekonomis di atas normal.
Fungsi Laba
Laba yang
tinggi merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan output industri yang kita
hasilkan lebih banyak. Laba yang tinggi memberikan insentif bagi perusahaan untuk
meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang akan masuk ke industri
dalam jangka panjang. Sebaliknya laba yang rendah atau kerugian merupakan tanda
bahwa konsumen menginginkan komoditas lebih sedikit atau metode produksi yang
tidak efisien.
ETIKA BISNIS
Etika Bisnis (Bussines Ethics) adalah peraturan yang melarang perilaku bisnis
manajer perusahaan, dan pekerja melakukan apa yang seharusnya tidak mereka
lakukan. Hal ini dilakukan karena banyak perusahaan yang membuat dan memasarkan
produk yang berbahaya bagi kesehatan, mempekerjakan tenaga kerja dibawah umur,
mengakibatkan polusi atau kerusakan lingkungan. Kini sebagian besar perusahaan
telah menetapkan kode etik prilaku untuk personal perusahaan agar para pekerja
berbuat lebih baik dari yang diharuskan oleh hukum.
Etika bisnis dibuat dengan tujuan untuk menentukan sejelas mungkin prilaku yang
dianggap perusahaan tidak etis dan meminta pegawainya untuk menghindarinya.
Banyak perusahaan yang merubah struktur atau arsitektur perusahaan untuk mendorong
pegawai berprilaku etis, berupa pemberian saham opsi kepada CEO yang dikaitkan
dengan profitabilitas jangka panjang perusahaan daripada mengaitkannya dengan
laba sekarang. Sekarang banyak perusahaan yang melakukan tindakan sosial
seperti memberikan beasiswa kepada anak-anak kurang mampu yang berada di
sekitar perusahaan, memberikan bantuan pasca bencana, mencanangkan program
pemeliharaan lingkungan, dan masih banyak lagi. Walaupun kadang hal ini
menjadikan beban perusahaan semakin besar, tetapi hal ini akan memberikan
respon atau tanggapan yang positif terhadap masyarakat dalam jangka panjang dan
memperbaiki citra perusahaan.
KERANGKA KERJA INTERNASIONAL EKONOMI MANAJERIAL
Menjadi global telah menjadi strategi persaingan yang penting. Banyak perusahaan-perusahaan
internasional yang membeli input dari luar negeri dan kemudian menjual
produknya ke luar negeri, dan bahkan mendirikan pabrik di banyak negara.
Sehingga perusahaan domestik menghadapi persaingan yang semakin besar dari
perusahaan luar negeri. Perusahaan global harus menjaga keseimbangan antara
fungsi sebagai suatu organisme global sambil menyesuaikan produknya dengan
selera konsumen lokal (pasar lokal).
Para pemimpin perusahaan saat ini harus memiliki keahlian selain keahlian dasar
tradisional yaitu di bidang akuntansi, pemasaran, dan keuangan. Para eksekutif
bisnis global dituntut untuk bisa menjadi seorang visioner bukan hanya sebagai
manajer semata, oleh karena itu ia harus memiliki beberapa hal berikut :
1. Mempunyai pandangan yang global, mengerti tentang sistem informasi dan
teknologi.
2. Dapat mempergunakan kesempatan dalam perbedaan dan ahli dalam kerja tim,
kreatif dan menunjukkan inisiatif, mampu memilah-milah berbagai pola dan
kesempatan dalam kekacauan dan mempunyai kemampuan untuk menyatukan informasi
ketimbang menganalisis saja.
3. Yang paling penting dia harus mempunyai keahlian yang tinggi dalam
berhubungan dengan orang lain dan mampu berkomunikasi secara efektif.
4. Mempunyai kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai keahlian yang berlainan
untuk memecahkan masalah.
5. Harus dapat mengkombinasikan kerja keras dan pemahaman yang mendalam
mengenai bisnis yang digelutinya dengan kemampuan memberi semangat kepada orang
lain untuk bekerja keras agar visi atau tujuan tersebut menjadi kenyataan.
6. Mempunyai pemahaman yang mendalam terhadap masalah-masalah global dan
berbagai aspek etika dalam keputusan bisnisnya.
Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan global membutuhkan manajer yang
jenius, produk yang inovatif, kekuatan keuangan (modal), jangkauan global dan
ketaatan kapada pemegang saham.
EKONOMI MANAJERIAL DAN INTERNET
Internet merupakan tempat yang bagus untuk memulai mencari informasi tentang
ekonomi majanerial. Sebagai contoh, anda dapat menemukan informasi tentang
ekonomi makro dalam hal inflasi, pertumbuhan, dan pengangguran, juga informasi
tentang ekonomi mikro tentang sektor tertentu, industri, dan perusahaan.
Seluruh dunia secara cepat akan menjadi kesatuan jalur informasi supercepat
(information super highway) lewat internet. Ini berarti individu, peneliti,
perusahaan, dan konsumen dapat berhubungan dengan perpustakaan, sumber data,
serta informasi pemasaran dan mendapatkan informasi yang luas yang tidak pernah
merka dapatkan sebelumnya hanya dengan seujung jari mereka. Melalui internet
perusahaan juga dapat memasarkan produk yang diproduksi yang dikenal dengan
e-commerce.
Sejumlah petunjuk menyeluruh dan juga spesifik atau sebagai indeks informasi
ekonomi tersedia di internet. Masing-masing akan mempunyi klasifikasi alamat internet
tertentu yang dikenal dengan domain . Klasifikasi-klasifikasi ini adalah :
v “.com” untuk komersial.
v “.edu” untuk pendidikan.
v “.gov” untuk pemerintah.
v “.net” untuk penyedia layanan internet.
v “.org” untuk organisasi nirlaba.
Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber daya yang dilakukan untuk
memperoleh manfaat
Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan
pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi .
Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas
dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa:
produk, order, departemen, divisi, proyek.
Traceability of Cost to Cost Object menghasilkan:
- Direct
Cost (Biaya langsung)
- Indirect
Cost (Biaya tidak langsung)
KLASIFIKASI BIAYA
Biaya Pabrikasi/Manufacturing Cost diklasifikasikan dalam:
- Bahan
Langsung (Direct Material).
- Tenaga
Kerja Langsung (Direct Labor).
- Biaya Overhead
Pabrik (Factory Overhead) yaitu biaya selain bahan langsung dan tenaga
kerja langsung.
Biaya Non-pabrikasi/Commercial Expenses diklasifikasikan
dalam:
- Biaya
Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan
menyediakan produk bagi pelanggan
- Biaya
Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan
Prime Cost (Biaya Utama) adalah jumlah bahan langsung dan
tenaga kerja langsung
Conversion Cost (Biaya Konversi) adalah jumlah tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik
Volume Produksi diklasifikasikan dalam:
- Biaya
Variabel yaitu biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan volume
kegiatan.
- Biaya
Tetap yaitu biaya yang tidak berubah karena perubahan volume kegiatan
dalam rentang yang relevan
- Biaya
Campuran yaitu biaya yang mempunyai komponen variable dan tetap
Departemen diklasifikasikan dalam:
- Common
Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas
atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
- Joint
Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi diklasifikasikan dalam:
- Capital
Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
- Revenue
Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai
beban.
Pengambilan Keputusan, Pelaksanaan, dan Evaluasi diklasifikasikan dalam:
- Differential
/Marginal/Incremental Cost yaitu perubahan biaya sebagai akibat pemilihan
alternatif tindakan tertentu.
- Opportunity
Cost (Biaya kesempatan) yaitu pendapatan/manfaat yang hilang apabila
alternatif tertentu dipilih
- Sunk
Cost yaitu biaya yang telah dikeluarkan dan ternyata tidak relevan dengan
keputusan
- Avoidable
dan Unavoidable Cost
- Controllable/Uncontrollable
Cost
Para konsumen biasanya membeli lebih dari satu barang ketika barang turun,
pendapatan meningkat, harga barang substitusi naik, atau ketika harga barang
komplemen turun. Artinya, arah perubahan dimana jumlah barang yang diminta
bergerak, dan bukan seberapa besar perubahannya. Untuk mengukur seberapa besar
para konsumen merespons perubahan dalam variable-variabel tersebut, para ekonom
menggunakan konsep elastisitas (elasticity).
Demand
Jumlah suatu barang yang diminta oleh konsumen dipengaruhi oleh beberapa hal
diantaranya :
- Harga
barang itu sendiri
- Harga
barang yang lain
- Pendapatan
dan Selera Konsumen
Jadi jumlah
barang X yang diminta dipengaruhi oleh barang X itu sendiri, harga barang lain
( baik yang sifatnya substitusi maupun yang sifatnya komplementer ) atau
pendapatan dan selera konsumen.
Law of demand:
Mempunyai slope negatif (-) yaitu “Semakin tinggi harga barang maka jumlah
barang yang diminta semakin sedikit dan begitu pula sebaliknya”. Apabila harga
barang X mengalami penurunan, sedangkan harga barang lain tetap, maka barang X
relatif murah sehingga jumlah barang X diminta lebih besar. Jika harga barang X
mengalami penurunan sedangkan pendapatan tetap artinya pendapatan relatif
meningkat sehingga jumlah barang X yang dibeli meningkat.
Elastisitas
Adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan atau jumlah penawaran terhadap
perubahan salah satu penentunya.
Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan
suatu barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai
perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase
variable yang mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan (rasio) antara
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan
harga.
Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan perubahan
jumlah yang diminta terhadap perubahan harga.
Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis elastisitas, antara lain:
a. Price elasticity of demand (elastisitas harga)
b. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)
c. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)
Penentu-penentu Elastisitas Permintaan
Tersedianya
Barang Substitusi yang Terdekat
Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang
lebih elastis karena mempermudah para konsumen untuk mengganti barang tersebut
dengan yang lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah
diganti dengan yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga
margarin tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis.
Sebaliknya, karena telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat, maka
permintaan akan telur tidak seelastis permintaan akan mentega.
Kebutuhan
versus Kemewahan
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan
memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat,
oreng tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun
mungkin tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya ketika kapal pesiar meningkat,
maka jumlah permintaan kapal pesiar akan turun banyak. Alasannya karena
kebanyakan orang melihat berobat ke dokter sebagai suatu kebutuhan, sedangkan
kapal pesiar sebagai suatu kemewahan. Suatu barang merupakan suatu kebutuhan
atau suatu kemewahan tidak tergantung pada sifat hakiki barang itu, tetapi pada
pilihan pembeli. Bagi seorang pelaut yang tidak terlalu memperhatikan
kesehatannya, kapal pesiar mungkin sebuah kebutuhan dengan permintaan yang
inelastis, sedangkan berobat ke dokter adalah kemewahan dengan permintaan yang
elastis.
Definisi Pasar
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita
menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung
memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas,
karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi
secara sempit. Misalnya, makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan
yang inelastis karena tidak ada barang substitusi untuk makanan. Es krim,
sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki permintaan yang lebih elastis
karena mudah untuk menggantinya dengan pencuci mulut lain. Es krim vanilla,
sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki permintaan yang sangat elastis
karena rasa lain es krim merupakan barang substitusi yang hampir sempurna untuk
vanilla.
Rentang Waktu
Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun
waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin
hanya sedikit mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah
itu, bagaimanapun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit
bahan bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang
lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dalam beberapa tahun, jumlah
permintaan bensin akan menurun dratis.
Menghitung Elastisitas Permintaan
Para ekonom menghitung elastisitas permintaan sebagai perubahan persentase jumlah
permintaan dibagi perubahan persentase variable yang mempengaruhi, yang bisa
dimisalkan dengan variable harga
Elastisitas harga permintaan = perubahan jumlah prosentase permintaan /
perubahan prosentase harga
Sebagai
contoh anggaplah bahwa peningkatan 10 persen harga es krim mengakibatkan jumlah
es krim yang anda beli turun hingga 20 persen. Kita menghitung elastisitas
permintaan anda sebagai berikut:
Elastisitas harga permintaan = 20% / 10% = 2
Dalam contoh ini, elastisitasnya adalah 2, mencerminkan bahwa perubahan jumlah
permintaan sebanding dengan dua kali besarnya perubahan harga.
Karena jumlah barang yang di minta berhubungan negatif dengan harganya,maka
perubahan presentase jumlah akan selalu memiliki tanda yang berlawanan dengan
perubahan presentase harga. Dalam contoh ini, perubahan presentase harga adalah
positif 10 persen (mencerminkan sebuah peningkatan), dan perubahan presentase
jumlah yang di minta adalah negatif 20 persen (mencerminkan sebuah perunan).
Atas alasan ini, elastisitas harga permintaaan terkadang di nyatakan sebagai
bilangan negatif. Dalam buku ini kita mengikuti praktik umum dengan
menghilangkan tanda minus dan menuliskan semua elastisitas harga sebagai
bilangan positif (Para matematikawan menyebutnya sebagai nilai absolute).
Dengan kesepakatan ini, elastisitas ini elastisitas harga yang lebih besar
menyatakan ketanggapan yang lebih besar dari jumlah terhadap harga permintaan.
Elastisitas Harga (Exx)
Elastisitas harga dimanfaatkan untuk menentukan sifat permintaan suatu barang.
Elastisitas harga dapat dibedakan menjadi:
- Elastis
yaitu Permintaan suatu barang bersifat elastis apabila elastisitas haga
lebih besar dari 1.
- In
elastis (Tidak Elastis) yaitu Permintaan suatu barang bersifat inelastis
apabila elastisitas harga lebih kecil dari 1.
- Elastisitas
Tunggal (Uniter) yaitu Permintaan suatu barang bersifat elastisitas
tunggal apabila elastisitas harga sama dengan 1.
Rumus :
Exx = %∆Q / %∆P = ∆Qx/∆Px x Px/Qx
Elastisitas Silang (Exy)
Elastisitas silang dimanfaatkan untuk menentukan sifat hubungan antar barang.
Sifat hubungan antar barang dapat dibedakan menjadi:
- Barang
Substitusi (Saling menggantikan) merupakan sifat hubungan antar barang
dikatakan substitusi apabila elastisitas silang lebih besar dari nol
(Positif).
- Barang
Komplementer (Saling melengkapi) merupakan sifat hubungan antar barang
dikatakan komplementer apabila elastisitas silang lebih kecil dari nol
(Negatif).
- Hubungan
Netral merupakan sifat hubungan antar barang dikatakan netral apabila
elastisitas silang sama dengan nol.
Rumus :
Exy = ∆Qx/∆Py x Py/Qx
Elastisitas Pendapatan (Exi)
Elastisitas pendapatan dimanfaatkan untuk menentukan suatu barang masuk ke
dalam kelompok atau jenis barang apa. Jenis barang dapat dibedakan menjadi:
- Barang
Superior (Barang Mewah) adalah barang yang perubahan jumlah barang yang
diminta lebih besar dari pada perubahan pendapatan konsumen. Suatu barang
dikatakan barang mewah apabila elastisitas pendapatannya lebih besar dari
1.
- Barang
Inferior adalah
barang yang apabila pendapatan konsumen bertambah maka jumlah barang yang
diminta justru semakin berkurang. Suatu barang dikatakan barang inferior
apabila elastisitas pendapatannya lebih kecil dari nol (negatif).
- Barang
Normal (Kebutuhan sehari-hari) adalah barang yang perubahan jumlah barang yang
diminta lebih kecil dari perubahan pendapatan konsumen. Suatu barang
dikatakan barang normal apabila elastisitas pendapatannya positif tapi
kurang dari 1 (0<1>1>
Rumus :
Exi = ∆Qx/∆I x I/Qx
Keterangan : I = Income (pendapatan)
Total Revenue ( Penerimaan Total )
adalah jumlah uang yang diterima oleh produsen dari hasil penjualan output,
besarnya uang yang diterima tergantung dari jumlah output yang dijual.
Rumus : TR = P x Q
TR = Total Revenue
P = Price ( Harga )
Q = Quantity ( Jumlah )
Marginal Revenue ( Penerimaan Marjinal )
adalah tambahan pada penerimaan total (TR) yang diakibatkan oleh tambahan
penjualan 1 unit atau output.
Rumus : MR = ∆TR/∆Q